Assalamu'alaikum
Wr. Wb
Ahlan
Wasahlan Semuanya,
semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan kepada kita semuanya dan diberikan
kelancaran dalam beraktivitas. Amiennn
Tata
Cara Sujud Sahwi
Sujud
sahwi adalah sujud yang dilakukan seseorang yang dalam shalatnya. Rasulullah
Saw. bersabda, "Saya ini hanyalah manusia biasa, saya juga lupa
sebagaimana kalian. Oleh sebab itu jika saya lupa, maka ingatkanlah"
(Al-Hadits).
Sujud
sahwi dilakukan dengan dua kali sujud sebelum atau sesudah salam. Tatacara dan
bacaan sujud sahwi sama seperti sujud dalam shalat. Dalam sebuah hadits shahih
dari Said Al-Khudri, Rasulullah Saw. bersabda, "Jika seseorang di antaramu
ragu-ragu dalam shalatnya, hingga tak tahu berapa rakaat yang sudah dikerjakannya,
apakah tiga ataukah empat, maka sebaiknya ia menghilangkan mana yang diragukan
dan menetapkan mana yang diyakini, kemudian sujud dua kali sebelum salam."
Dalam
shahih Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Dzul Yadain pernah melakukan sujud
sahwi sesudah salam. Namun, yang paling utama adalah mengikuti sebab-sebab yang
mengharuskan seseorang melakukan sujud sahwi. Kalau datangnya sebab sebelum
salam, hendaklah sujud sahwi sebelum salam. Sebaliknya, bila diketahui sesudah
salam, maka sujudlah setelah salam. Rasulullah Saw. bersabda, "Jika shalat
seseorang berlebih atau kurang, maka hendaklah ia sujud dua kali" (HR
Muslim).
Hal-hal
yang mengharuskan sujud sahwi:
1.
Bila memberi salam sebelum sempurna jumlah rakaat shalat. Ibnu Sirin dari Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah Saw. shalat bersama kami pada salah satu shalat
siang (Dzhuhur atau Ashar), ternyata beliau hanya shalat dua rakaat saja dan
memberi salam. Beliau lalu pergi ke sebuah kayu yang melintang di masjid dan bertelekan
di atasnya, seolah-olah sedang marah. Tangan kanannya diletakkan di atas tangan
kirinya sambil mengeramkan jari-jarinya. Sedang pipinya diletakkan di atas
telapak tangan kirinya bagian luar. Orang-orang pun bergegas keluar sambil
mengatakan, 'shalat diqasharkan.' Di antara orang banyak itu ada Abu Bakar dan
Umar. Tapi keduanya segan untuk menanyakan hal itu. Seorang laki-laki bernama
Dzul Yadain bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah anda lupa ataukah shalat tadi
memang di-qashar?' Beliau bersabda, 'Saya tidak lupa dan shalat tidak pula di-qashar.'
Beliau lalu bertanya, 'Betulkah apa yang dikatakan Dzul Yadain itu?' Para
shahabat menjawab, 'Benar.' Maka beliau pun kembali ketempatnya semula dan
menyelesaikan kekurangan rakaat yang tertinggal, kemudian memberi salam.
Setelah salam, beliau takbir lalu sujud sebagaimana sujud biasa, tapi agak
panjang sedikit. Lalu mengangkat kepala dan takbir. Kemudian beliau takbir lagi
dan sujud seperti sujud biasa, tapi agak lama, lalu mengangkat kepalanya
kembali" (HR. Bukhari dan Muslim).
2.
Apabila kelebihan rakaat dalam shalat. Ibnu Mas'ud berkata, "Suatu ketika
Rasulullah Saw. shalat Dzuhur, lalu ditanya, 'Apakah rakaat shalat ini memang ditambah?'
Beliau balik bertanya, 'Mengapa demikian?' Orang-orang berkata, 'Anda telah
melakukan shalat lima rakaat.' Maka beliau pun sujud dua kali setelah memberi
salam itu" (HR. Jamaah).
3.
Pada saat lupa melakukan tasyahud awal atau lupa mengerjakan salah satu
sunnah-sunnah shalat. Dari Ibnu Buhainah, "Bahwa Nabi Saw. shalat, lalu
setelah sampai dua rakaat, terus berdiri. Para makmum mengucapkan tasbih untuk
mengingatkan, tapi beliau meneruskan shalatnya. Setelah selesai barulah beliau
sujud dua kali kemudian memberi salam" (HR. Jamaah).
Hadits
ini menjelaskan bahwa siapa yang lupa tasyahud pertama lalu ingat sebelum
sempurna berdiri, maka hendaklah ia duduk kembali. Tapi bila sudah sempurna berdiri,
maka ia tak perlu duduk kembali (meneruskan shalatnya) untuk kemudian melakukan
sujud sahwi dua rakaat sebelum salam. Nabi Saw. bersabda, "Bila salah seorang
di antaramu berdiri dari dua rakaat dan belum sempurna berdirinya, hendaklah ia
duduk kembali dan jika telah sempurna berdirinya, maka janganlah ia duduk dan
hendaklah ia sujud sahwi dua kali" (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah
dari Mughirah bin Syu'bah).
4.
Pada saat raru-ragu dalam shalat. Abdurrahman bin Auf berkata, Rasulullah Saw.
bersabda, "Jika salah seorang di antaramu ragu dalam shalatnya, hingga ia tidak
tahu apakah baru satu rakaat ataukah dua rakaat, sebaiknya ia tetapkan satu
rakaat saja. Jika ia tak tahu apakah dua rakaat atau sudah tiga rakaat, sebaiknya
ia tetapkan dua rakaat. Dan jika ia tak tahu apakah sudah tiga rakaat atau
sudah empat rakaat, sebaiknya ia tetapkan tiga rakaat, kemudian hendaklah ia
sujud bila shalat telah selesai diwaktu masih duduk sebelum memberi salam,
yaitu sujud sahwi sebanyak dua kali"
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Turmudzi). Wallahu a'lam bishshawwab.
Alhamdulillah,
semoga artikel ini memberikan manfaat khusus buat penulis dan umumnya buat para
pembaca sekalian
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb
Post a Comment